29 Desember 2008

Dunia Kutuk Serangan Israel ke Jalur Gaza

Sejumlah negara langsung bereaksi melihat serangan brutal rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza. Uni Eropa, Rusia Perancis mendesak Israel untuk menghentikan serangannya. Inggris menyatakan keprihatinannya, sedangkan AS meminta Israel agar menghindari jatuhnya korban di kalangan warga sipil di Gaza.

"Rusia meyakini, pentingnya menghentikan segera serangan luas ke Jalur Gaza yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan penderitaan bagi rakyat Palestina," kata Menlu Rusia dalam pernyataannya hari Sabtu (27/12).

Di Prancis, Presiden Nicolas Sarkozy mendesak Israel untuk menghentikan pengerahan pesawat-pesawat tempurnya yang telah membombardir markas-markas Hamas dan kantor-kantor polisi di Gaza. Meski demikian, Sarkozy dalam pernyataannya terkesan menyalahkan Hamas sebagai biang keladi atas serangan Israel ini.

"Presiden Prancis mengungkapkan keprihatinan yang dalam atas eskalasi kekerasan di selatan Israel dan di Jalur Gaza. Ia mengutuk keras provokasi yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan situasi ini terjadi dan penggunaan kekerasan yang berlebihan," demikian pernyataan yang dirilis kantor Sarkozy.

Sementara dari dunia Arab, pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang pertama kali melontarkan kecaman atas serangan brutal Zionis Israel ke Jalur Gaza. Ia menyerukan dunia Arab mengambil sikap tegas terhadap Israel dan mendesak agar perbatasan-perbatasan di Gaza dibuka.

Sementara itu, helikopter-helikopter Israel masih melayang-layang diatas wilayah Gaza setelah membantai lebih dari 180 warga Gaza. Dipekirakan jumlah warga Gaza yang gugur syahid akan bertambah karena masih ada ratusan orang yang mengalami luka-luka berat dan ringan.

Pada saat yang sama, militer Israel menyatakan masih akan melakukan operasi militer lagi ke Gaza dan kemungkinan serangan yang akan dilakukan lebih besar dari serangan hari ini. Israel menargetkan serangannya ke utara dan selatan Gaza, terutama kota Khan Younis dan Rafah yang diklaim sebagai basis utama Hamas.

BBC melaporkan, rumah-rumah sakit di Gaza penuh dengan para korban. Padahal rumah-rumah sakit itu tidak memiliki banyak persediaan obat-obatan akibat blokade Israel ke Jalur Gaza. Sedangkan masjid-masjid di Gaza melalui pengeras suara menghimbau warga Gaza yang selamat untuk mendonorkan darahnya guna membantu para korban luka.

Duka Gaza adalah duka bagi umat Islam sedunia. Menjelang tahun baru umat Islam, saudara-saudara kita dizalimi oleh rezim ilegal Zionis Israel. Selayaknya kita memanjatkan doa buat warga Gaza dan merenungkan kembali seberapa jauh kita mengingat penderitaan saudara seiman kita di Jalur Gaza. (ln/iol/prtv/aljazeera)

sumber: www.eramuslim.com

12 Desember 2008

BOM dan Bumerang Dukung Andika di DPD


Rangkasbitung, Banten, 12/12 -- Barisan Ojeg Mandala (BOM) dan Burung Merpati Rangkasbitung (Bumerang) yang beranggotakan ribuan orang, menyatakan dukungan terhadap pencalonan Andika Hazrumy menjadi anggota DPD nomor urut 11 mewakili Provinsi Banten.

“Kami menginginkan adanya sosok pemimpin muda dari Banten di lembaga DPD. Untuk itu kami bertekad akan memenangkan Andika dalam pemilu nanti,“ tegas Heri Blok, mewakili BOM kepada Drs H Izul Jazuli, timses Andika di salah satu rumah makan di Rangkasbitung, Jumat (12/12).

Heri menambahkan, dukungan terhadap Andika tidak saja datang dari pengojek, namun juga dari para sopir angkot dan PKL yang setiap harinya berjualan di kawasan Mandala.

Hal senada dikatakan Johan, pengurus angkot Rangkasbitung-Pandeglang yang menyatakan, para sopir angkot di terminal Mandala, Rangkasbitung sudah menyatakan tekad memenangkan Andika dalam pemilu mendatang.

“ Kita tidak hanya mendukung, tetapi siap memenangkan Andika dalam pemilu nanti,’ tegasnya.

Bahkan untuk membuktikan dukungan itu, keduanya berencana akan mendirikan posko kemenangan Andika di kawasan terminal bis dan angkot Mandala. “Kalau Pak Andika berkenan, kami akan mengundang beliau dalam acara syukuran pembentukan tim relawan pemenangan Andika,” imbuhnya.

Selain mendapat dukungan dari dua komunitas di terminal Mandala. Dukungan terhadap anak kandung Gubernur Banten itu juga datang dari persatuan pecinta burung merpati yang tergabung dalam Bumerang.

Pahdi Khalid, sekretaris Bumerang mengatakan, melihat pengalaman perwakilan DPD dari Banten pada periode 2004-2009 lalu, tidak ada sumbangsih pemikiran dari para anggota DPD perwakilan Banten untuk kemajuan Banten.

Bahkan menurutnya, para anggota DPD dari Banten lebih cenderung mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan kemajuan Banten kedepan. “Coba saja perhatikan, apa yang sudah diperbuat oleh anggota DPD dari Banten pada periode sekarang,” ujar Pahdi.

Untuk itu, lanjut Pahdi, diharapkan dengan adanya sosok muda seperti Andika, pihaknya merasa yakin akan terjadi perubahan dan sumbangsih yang lebih signifikan untuk kemajuan Banten.

Menurutnya, selain figur Andika masih muda, juga sekaligus akan mempertaruhkan nama besar orang tuanya sebagai Gubernur Banten. Disamping itu, secara finansial Andika sudah mapan, sehingga jika terpilih sebagai anggota DPD tidak akan menggantungkan hidup sebagai anggota DPD.

“Pastinya kalau dia nanti duduk sebagai anggota DPD, tidak akan mencari makan dari jabatannya itu,” tukas Pahdi.

sumber: kabarpemilu.com

09 Desember 2008

Banten Gandeng Malaysia untuk Pengadaan Air Bersih


Selangor - Pemerintah Provinsi Banten menggandeng perusahaan pengelolaan air bersih terbesar di Malaysia, PT Puncak Niaga, untuk pengadaan air bersih. Kesepakatan tersebut tercapai melalui penandatanganan MoU antara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dengan Direktur Manajemen PT Puncak Niaga Matlasa Hitam.

Penandatanganan dilakukan di sela-sela acara Asia Pacific Regional Water Conference 2008 di Hotel Heraton, Selangor, Malaysia.
"MoU ini menjadi payung hukum bagi investasi air di Banten dan pembangunan yang lain," ujar Atut usai penandatangan MoU, Selasa (18/11/2008). MoU tersebut berisi komitmen kerjasama investasi pembangunan infrastruktur industri air bersih.

Atut mengatakan, investasi tersebut sangat diperlukan bagi masyarakat umum, industri, dan sektor bisnis di Banten. Sebab selama ini, lanjut dia, konsumsi air bersih oleh masyarakat Banten melalui PDAM belum mencukupi.
"Bahkan sebagian masih menggunakan air gunung. Kami ingin pengelolaan air yang betul-betul steril, juga untuk industri," ujarnya.

Atut juga menjelaskan, nantinya perusahaan tersebut akan membangun pipa air sepanjang 35 km dari Lebak ke Tangerang.
Saat ini Pemprov Banten tengah melakukan pembebasan lahan seluas 2.200 hektar untuk pembangunan waduk yang diperkirakan memiliki kapasitas 3,14 juta meter kubik dengan kemampuan menghasilkan 15 liter air perdetik.

Untuk pembangunan ini, terang Atut, pihaknya menggandeng investor dari Korea. Dia memperkirakan total investasi keseluruhan mencapai Rp 3 triliun.
"Tapi saya belum bisa menyebutkan angka berapa mereka akan investasikan," pungkasnya. Penandatanganan MoU tersebut disaksikan Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar dan Wakil Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib Tun Abdul Razak. (rmd/sho)

sumber: detiknews.com

08 Desember 2008

In Memoriam Djoko Munandar

Almarhum Djoko Munandar di mata kerabat dan pegawai di lingkungan Pemprov Banten dikenal sebagai sosok yang tegas memegang aturan dan pekerja keras. Djoko juga dikenal sebagai gubernur yang mampu meletakkan pondasi pemerintahan di Banten.

Kurdi Matin, mantan Kabiro Humas Pemprov saat pemerintahan Djoko Munandar mengatakan, almarhum adalah sosok gubernur tegas dan detil. “Beliau juga pekerja keras karena tidak akan beranjak sebelum pekerjaannya selesai meski sampai subuh sekalipun,” kata Kurdi Matin yang dihubungi tadi malam.

Kurdi mengatakan, almarhum juga sering menanamkan sikap-sikap keterbukaan kepada pegawai dan menanamkan loyalitas kepada pekerjaan semata-mata untuk kepentingan masyarakat Banten. “Banten telah kehilangan sosok yang sangat berarti,” ujarnya.
Ayip Muflich, sekda pada masa pemerintaan Djoko mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok yang mengayomi dan mengerti terhadap bawahan. “Selama menjadi sekda selama dua bulan, saya menangkap kesan bahwa almarhum berusaha menjadi pemimpin yang baik,” ujar Ayip. Kata Ayip, almarhum juga dikenal sebagai pribadi yang berpengalaman selama memimpin Banten. “Sebab beliau pernah menjadi wakil walikota Cilegon,” ujar Ayip yang kini menjadi Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Depdagri ini lagi.

Sedangkan Yos S Raharja, mantan staf protokoler masa pemerintahan Djoko mengutarakan, almarhum tidak pernah marah. “Beliau orangnya kebapakan, sehingga jarang marah,” katanya. Kata Yos, Djoko Munandar sebagai pemimpin yang baik dan merakyat. “Beliau tidak pernah membeda-bedakan pegawai sehingga komunikasi seperti tidak ada jarak antara pegawai dengan beliau. Keluarga beliau juga baik,” kata Yos yang saat ini menjabat sebagai Kabid Pengembangan Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten.

Begitupun kata Embay Mulya Syarief, pengusaha dan tokoh masyarakat. “Saya mengenal almarhum sejak masih pemuda dan saya waktu itu masih remaja. Almarhum adalah sosok yang mudah bergaul, periang dan suka bercanda. Semoga Allah mengampuni segala khilafnya dan melipatgandakan amal kebajikannya. Amin,” ujarnya.

Di tempat berbeda Walikota Tangerang Wahidin Halim juga mengutarakan hal yang sama. “Saya turut berduka cita dan semoga (beliau-red) masuk surga,” ujar Wahidin yang juga dihubungi tadi malam.

Bupati Serang Taufik Nuriman mengatakan, merasa kehilangan karena almarhum dikenal sebagai salah satu tokoh sekaligus orangtua yang berperan dalam pembangunan di Banten. “Almarhum sangat menghormati orang lain dan sopan. Sikap itu yang patut ditiru,” ujarnya.

Taufik mengatakan, saat pelantikan dirinya sebagai bupati yang melantik adalah Gubernur Djoko Munandar. “Sangat berkesan,” ujarnya lagi. Taufik berharap, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Sebelum jatuh sakit dan akhirnya meninggal, Radar Banten sempat beberapa kali menemui almarhum menunaikan salat berjamaah di masjid yang berada di komplek Ciceri Indah. Saat itu, almarhum selalu salat berjamaah di sof paling depan, persis di belakang imam. Usai salat, almarhum tidak langsung pergi. Dia tampak khusuk melafalkan zikir-zikir. (alt/luk/say/mg-inna)

sumber: Radar Banten

Gubernur Tetapkan Sabtu-Minggu Hari Berkabung


SERANG—Jenazah mantan Gubernur Banten Djoko Munandar, Sabtu (6/12) sekitar pukul sepuluh pagi, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ciceri Indah, Serang, Banten, setelah sebelumnya disolatkan di Masjid Al-Hidayah, yang berjarak tak jauh dari rumah duka. Acara pemakaman yang dihadiri Gubernur Ratu Atut Chosiyah, Wakil Gubernur HM Masduki, Ketua MUI Banten, Ketua DPD Banten, para kepala daerah kabupaten dan kota se-Banten, para pejabat di lingkungan pemerintahan Banten, serta masyarakat ini berlangsung penuh khidmat dan keharuan.

Usai penguburan jenazah, prosesi pemakaman dilanjutkan dengan ungkapan belasungkawa dari perwakilan keluarga, kemudian pembacaan profil almarhum oleh Biro Humas dan Protokol Provinsi Banten, dilanjutkan dengan ungkapan belasungkawa dari Gubernur Ratu Atut Chosiyah. Menurutnya, sosok Djoko Munandar semasa hidupnya adalah panutan panutan baginya, terutama ketika menjabat sebagai gubernur. “Atas nama pemerintah Banten, saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada almarhum Djoko Munandar, karena beliau merupakan gubernur pertama Banten yang ikut berperan dan ikut andil dalam pembangunan Banten,” ujar Atut.

Sebagai ungkapan rasa duka yang mendalam, Atut juga menyatakan hari Sabtu dan Minggu ini (6-7/12) sebagai hari berkabung. “Saya imbau kepada seluruh instansi di lingkungan pemerintahan di Banten untuk mengibarkan bendera setengah tiang. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum,” kata Atut. Usai menyampaikan ungkapan duka, acara pemakaman ditutup oleh doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Banten Prof KH Wahab Afif.

Kesan Mendalam

Kepergian Djoko Munandar meninggalkan sejuta kesan bagi keluarga, sahabat maupun rekan-rekannya. Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah, misalnya, menilai almarhum sebagai seseorang yang murah senyum. “Yang saya tahu, Pak Djoko itu pembawaannya tenang. Saya suka dikasih nasihat tentang kepemimpinan oleh beliau. Saya juga tahu beliau orang yang sangat tekun dalam bekerja,” ungkap Dimyati usai menghadiri prosesi pemakaman.

Sedangkan Bupati Serang Taufik Nuriman berpendapat bahwa Djoko Munandar adalah salah satu tokoh Banten. “Beliau sempat berpesan untuk selalu konsisten menjaga pekerjaan yang diemban. Almarhum juga punya pesan agar kita dapat mengatur waktu dengan baik,” ujar Taufik ketika ditemui sebelum meninggalkan lokasi pemakaman.

Sementara itu, Suda Darmaji, adik kandung Alm Djoko Munandar, menyatakan bahwa almarhum merupakan anak sulung yang menjadi contoh bagi keluarga. “Almarhum itu panutan yang baik, ia juga membimbing adik-adiknya untuk sukses. Mungkin kalau tidak mendapat bimbingan dari almarhum saya juga tidak akan jadi begini,” katanya.

Sedangkan Chaeron Muchsin, mantan Sekda Banten pada masa kepemimpinan almarhum sekaligus besan, mengungkapkan sifat yang paling menonjol dari almarhum adalah suka tidak tega kepada orang lain. “Di mana saja, kalau beliau ada masalah pasti bilang tidak enak sama yang lain. Itu lah yang membuat kita terharu,” ungkap Chaeron saat ditemui Radar Banten usai prosesi pemakaman.

Chaeron menambahkan, jika keluarganya sedang mengadakan kumpul keluarga, almarhum tidak pernah membawa-bawa urusan pekerjaan ke dalam urusan keluarga. “Beliau sangat profesional. Beliau juga selalu membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Beliau tidak pernah mencampuradukan kepentingan kantor dengan keluarga. Tapi yang saya alami, waktu beliau itu lebih banyak dihabiskan untuk pekerjaan,” ujarnya tenang.

Chaeron pun menilai, Djoko adalah sosok seorang yang pantang menyerah. Ia selalu memikirkan masalah yang dihadapinya. Yang lebih membanggakan lagi, lanjut Chaeron, almarhum tidak pernah menyerah dalam menghadapi masalah. “Sebelum diselesaikan, beliau akan terus mencari solusi permasalahan yang dihadapi,” katanya(duha/isa)

sumber: Radar Banten

Djoko Munandar Tutup Usia

SERANG - Mantan Gubernur Banten Djoko Munandar tutup usia, Jumat (5/12) malam, sekira pukul 19.20 WIB di kediamannya di Jalan Dewi Sartika, Blok T, Nomor 8/9 RT 02/011, Komplek Ciceri Indah, Kota Serang. Suami dari Cucu Maenah Munandar itu meninggal pada usia 61 tahun karena penyakit liver yang diderita sejak September 2008 lalu.

Adik kandung Djoko, Iwan Darmawan mengungkapkan, almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Ciceri Indah hari ini (Sabtu, 6/12) pukul 09.00 WIB. “Kami mohon maaf belum bisa memberikan keterangan yang banyak. Besok (hari ini-red) kita akan memberikan keterangan,” ungkap Iwan kepada Radar Banten ketika ditanya lebih lanjut tentang almarhum Djoko.

Pantauan Radar Banten sejak pukul 19.50 WIB tadi malam, para pelayat terus berdatangan mulai dari tetangga, masyarakat sekitar, hingga para pejabat Pemprov Banten. Tampak hadir Ketua MUI Banten Prof KH Wahab Afif, Kepala Biro Administrasi dan Pemerintahan Pemprov Banten Dody Setya Graha, Mantan Asda I Pemprov Banten Sulaiman Affandi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Eneng Nurcahyati, Wakil Ketua DPRD Banten Sadeli Karim, Staf Ahli Gubernur Bidang SDM Sartono, dan lain-lain.

Sementara itu, sekira pukul 21.30 WIB Wakil Gubernur Banten HM Masduki datang ke kediaman almarhum menyusul di belakangnya Walikota Serang Bunyamin, yang baru dilantik siang kemarin di Gedung DPRD Kota Serang. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga datang bersama suaminya, Hikmat Tomet, beserta anaknya Andhika Hazrumy dan menantunya Ade Rossi Khoerunisa pukul 22.00 WIB.

Mutiah, teman lama Djoko mengungkapkan, almarhum sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan, Jakarta, selama seminggu. “Baru kemarin (Kamis-red) beliau pulang ke rumah atas permintaan beliau sendiri,” tuturnya sambil menahan tangis saat ditemui tengah melayat, tadi malam.

Kata dia, sebelum dirawat di MMC, almarhum juga pernah menjalani perawatan di OMNI Hospital Serpong, Kabupaten Tangerang, selama seminggu. “Sejak pulang dari MMC, kesehatan beliau memang langsung turun drastis,” ujar perempuan yang telah berteman dengan Djoko sejak tahun 1970-an. Ditanya kondisi keluarga, Mutiah mengungkapkan, semua keluarga telah berkumpul. “Ibu Cucu sangat tabah, keluarga pun begitu,” urainya.

Djoko Munandar menjadi gubernur Banten periode 2001-2006 berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah. Selama memimpin Banten, banyak prestasi yang diukir Djoko. Namun sebelum masa jabatannya habis atau tahun 2005, Djoko Munandar dinonaktifkan sebagai gubernur oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena tersangkut kasus dugaan korupsi dana perumahan anggota DPRD Banten. Dia terbukti telah memperkaya orang lain, bukan memperkaya diri sendiri. Posisinya digantikan oleh Ratu Atut Chosiyah yang diangkat menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur. Saat ini Atut sudah menjadi gubernur berpasangan dengan HM Masduki. (mg-inna)

sumber: Radar Banten