SERANG - Mantan Gubernur Banten Djoko Munandar tutup usia, Jumat (5/12) malam, sekira pukul 19.20 WIB di kediamannya di Jalan Dewi Sartika, Blok T, Nomor 8/9 RT 02/011, Komplek Ciceri Indah, Kota Serang. Suami dari Cucu Maenah Munandar itu meninggal pada usia 61 tahun karena penyakit liver yang diderita sejak September 2008 lalu.
Adik kandung Djoko, Iwan Darmawan mengungkapkan, almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Ciceri Indah hari ini (Sabtu, 6/12) pukul 09.00 WIB. “Kami mohon maaf belum bisa memberikan keterangan yang banyak. Besok (hari ini-red) kita akan memberikan keterangan,” ungkap Iwan kepada Radar Banten ketika ditanya lebih lanjut tentang almarhum Djoko.
Pantauan Radar Banten sejak pukul 19.50 WIB tadi malam, para pelayat terus berdatangan mulai dari tetangga, masyarakat sekitar, hingga para pejabat Pemprov Banten. Tampak hadir Ketua MUI Banten Prof KH Wahab Afif, Kepala Biro Administrasi dan Pemerintahan Pemprov Banten Dody Setya Graha, Mantan Asda I Pemprov Banten Sulaiman Affandi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Eneng Nurcahyati, Wakil Ketua DPRD Banten Sadeli Karim, Staf Ahli Gubernur Bidang SDM Sartono, dan lain-lain.
Sementara itu, sekira pukul 21.30 WIB Wakil Gubernur Banten HM Masduki datang ke kediaman almarhum menyusul di belakangnya Walikota Serang Bunyamin, yang baru dilantik siang kemarin di Gedung DPRD Kota Serang. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga datang bersama suaminya, Hikmat Tomet, beserta anaknya Andhika Hazrumy dan menantunya Ade Rossi Khoerunisa pukul 22.00 WIB.
Mutiah, teman lama Djoko mengungkapkan, almarhum sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan, Jakarta, selama seminggu. “Baru kemarin (Kamis-red) beliau pulang ke rumah atas permintaan beliau sendiri,” tuturnya sambil menahan tangis saat ditemui tengah melayat, tadi malam.
Kata dia, sebelum dirawat di MMC, almarhum juga pernah menjalani perawatan di OMNI Hospital Serpong, Kabupaten Tangerang, selama seminggu. “Sejak pulang dari MMC, kesehatan beliau memang langsung turun drastis,” ujar perempuan yang telah berteman dengan Djoko sejak tahun 1970-an. Ditanya kondisi keluarga, Mutiah mengungkapkan, semua keluarga telah berkumpul. “Ibu Cucu sangat tabah, keluarga pun begitu,” urainya.
Djoko Munandar menjadi gubernur Banten periode 2001-2006 berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah. Selama memimpin Banten, banyak prestasi yang diukir Djoko. Namun sebelum masa jabatannya habis atau tahun 2005, Djoko Munandar dinonaktifkan sebagai gubernur oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena tersangkut kasus dugaan korupsi dana perumahan anggota DPRD Banten. Dia terbukti telah memperkaya orang lain, bukan memperkaya diri sendiri. Posisinya digantikan oleh Ratu Atut Chosiyah yang diangkat menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur. Saat ini Atut sudah menjadi gubernur berpasangan dengan HM Masduki. (mg-inna)
sumber: Radar Banten
Adik kandung Djoko, Iwan Darmawan mengungkapkan, almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Ciceri Indah hari ini (Sabtu, 6/12) pukul 09.00 WIB. “Kami mohon maaf belum bisa memberikan keterangan yang banyak. Besok (hari ini-red) kita akan memberikan keterangan,” ungkap Iwan kepada Radar Banten ketika ditanya lebih lanjut tentang almarhum Djoko.
Pantauan Radar Banten sejak pukul 19.50 WIB tadi malam, para pelayat terus berdatangan mulai dari tetangga, masyarakat sekitar, hingga para pejabat Pemprov Banten. Tampak hadir Ketua MUI Banten Prof KH Wahab Afif, Kepala Biro Administrasi dan Pemerintahan Pemprov Banten Dody Setya Graha, Mantan Asda I Pemprov Banten Sulaiman Affandi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Eneng Nurcahyati, Wakil Ketua DPRD Banten Sadeli Karim, Staf Ahli Gubernur Bidang SDM Sartono, dan lain-lain.
Sementara itu, sekira pukul 21.30 WIB Wakil Gubernur Banten HM Masduki datang ke kediaman almarhum menyusul di belakangnya Walikota Serang Bunyamin, yang baru dilantik siang kemarin di Gedung DPRD Kota Serang. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga datang bersama suaminya, Hikmat Tomet, beserta anaknya Andhika Hazrumy dan menantunya Ade Rossi Khoerunisa pukul 22.00 WIB.
Mutiah, teman lama Djoko mengungkapkan, almarhum sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan, Jakarta, selama seminggu. “Baru kemarin (Kamis-red) beliau pulang ke rumah atas permintaan beliau sendiri,” tuturnya sambil menahan tangis saat ditemui tengah melayat, tadi malam.
Kata dia, sebelum dirawat di MMC, almarhum juga pernah menjalani perawatan di OMNI Hospital Serpong, Kabupaten Tangerang, selama seminggu. “Sejak pulang dari MMC, kesehatan beliau memang langsung turun drastis,” ujar perempuan yang telah berteman dengan Djoko sejak tahun 1970-an. Ditanya kondisi keluarga, Mutiah mengungkapkan, semua keluarga telah berkumpul. “Ibu Cucu sangat tabah, keluarga pun begitu,” urainya.
Djoko Munandar menjadi gubernur Banten periode 2001-2006 berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah. Selama memimpin Banten, banyak prestasi yang diukir Djoko. Namun sebelum masa jabatannya habis atau tahun 2005, Djoko Munandar dinonaktifkan sebagai gubernur oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena tersangkut kasus dugaan korupsi dana perumahan anggota DPRD Banten. Dia terbukti telah memperkaya orang lain, bukan memperkaya diri sendiri. Posisinya digantikan oleh Ratu Atut Chosiyah yang diangkat menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur. Saat ini Atut sudah menjadi gubernur berpasangan dengan HM Masduki. (mg-inna)
sumber: Radar Banten